Review Extraordinary Attorney Woo: 3 Poin Penting dalam Drakor ini yang Harus Kamu Ketahui!

      Annyeong! Setelah sekian purnama gak nulis di sini, akhirnya aku balik lagi dengan sesuatu yang beda. Yap, review perihal Drakor! FYI, ini drama Korea pertama yang aku beresin sampe tamat. Kira-kira, apa yang buat aku bertahan sampai akhir? Di bawah ini bakal aku coba ulas perihal Drakor yang satu ini. 

Perdana Nonton

Source: Dokumentasi Pribadi 


     Nah, jadi pertama kali nonton itu waktu temen aku nginep di rumah. Sambil makan siang dia nonton tuh episode pertama Woo. Aku ikutan nyimak, first impression aku, unik sih. Tokoh utamanya itu Woo Young Woo, pengacara dengan spektrum autisme. Tapi, dibalik perbedaan itu, dia punya kelebihan di atas rata-rata orang normal. Nah terus, ada momen temen aku lagi prepare sidang akhir nih, dia pengen sambil ngadem gitu. Jadilah kita ke camping ground belakang rumah (ya ke atas dikit). Di salah satu saung, dia fokus nyiapin bahan materi, aku nemenin sambil lanjut nonton Woo episode 2, wkwk. Jadilah semenjak itu aku mulai nontonin drama Korea ini. 

     Banyak hal sih yang aku dapetin dari drama ini. Bukan cuman hiburan semata, tapi emang banyak value yang bisa dipetik. Kalau kata anak jaman sekerang sih, isinya daging banget! Haha. Nah, aku coba jabarin beberapa poin yang aku dapet dari drama ini.

  1. Mengenal Lebih Dekat dengan Woo Young Woo 

     Dari Woo aku bener-bener belajar banyak hal. Walau belum tau secara mendalam mengenai autisme, tapi aku bisa sedikit tahu dari apa yang diperanin oleh Woo. Dia berbeda, tapi dia punya kelebihan yang luar biasa. Walau lulusan terbaik Universitas Negeri Seoul, itu enggak serta merta memudahkannya dalam berkarir. Hal yang paling aku idamkan itu adalah ingatan kuat yang dimiliki oleh Woo. Do'i, ingetannya kuat banget. Jadi kalau lagi nyari pasal, beneran di otaknya tuh kayak lagi liat lembaran kertas atau kayak ada layar digital gitu, tinggal geser-geser aja dia bisa nemu dengan mudah. 

Woo sedang mencari pasal. (Source: Channel YouTube Netflix Indonesia).

     Dalam menangani beberapa kasus, Woo selaku pengacara juga sering ngalamin dilematis. Apakah ia harus membela klien atau menyuarakan kebenaran dan keadilan. Problematika ini yang seringkali buat dirinya bingung. Tapi, dia selalu berhasil menangani setiap kasus dengan baik. Oh ya, Woo sedari bayi hanya tinggal dan diurus Ayahnya. Lalu, ke mana kah ibunya? Hmm, biar gak penasaran mending nonton sendiri aja deh wkwk.

 2. Bukan Sekedar Bucin

     Ya, dalam drama ini juga mengandung sisi romantisme. Di mana si Woo tertarik dan menjalin hubungan dengan Jun Ho dari tim litigasi. Gak terlalu banyak nyertitain mereka sih dan memang aku juga lebih fokus sama setiap kasus yang lagi ditangani Woo. Tapi, Jun Ho emang tipikal cowok yang gak 'pandang bulu' kasarnya, wkwk. Dia bisa jadi sosok yang ngejaga dan ngertiin Woo banget. Dia juga selalu setia dengerin ocehan Woo tentang Paus dan Lumba-lumba yang disukainya. 

Woo Young Woo dan Jun-Ho (Source: Instagram parkeunbin_Malaysia).

     Ada satu momen nih yang bikin hipokampus aku ngaitin dengan suatu hal. Jadi si Jun Ho sempat nanya apakah Woo pernah liat paus atau lumba-lumba secara langsung? Woo jawab belum. Lalu Jun Ho bertanya lagi, kenapa gak pergi ke sea world? Jawaban Woo di luar dugaan sih. Dia bilang itu semacam ekploitasi hewan. Harusnya mereka bisa bebas, tapi ini malah dikurung dalam satu wadah. Belum lagi harus ngelakuin semacam atraksi dan hanya dikasih makanan ikan beku. Woo juga nyinggung perihal angka harapan hidup hewan di sea world lebih rendah daripada di habitat aslinya. Wah wah aku langsung inget perihal ini, dan aku pernah nulis juga tentang ini. Kalian bisa baca di artikel aku yang ini ya.

3. Belajar dari Setiap Kasus

     Dari awal, aku banyak belajar sih dari setiap kasus yang ditangani. Mulai dari kerjasama dengan klien, mencari bukti dan saksi, sampai bagaimana proses jalannya persidangan di Korea Selatan sana. Aku jadi tau, 'Oh, pengacara itu kayak gini tugasnya', 'Oh, ternyata di pengadilan Korea Selatan sana ada jurinya', 'Oh, jaksa dan hakim kayak gini.' Seru sih. Ya, intinya ini semacam hiburan nyambi belajar mengenai hukum di Korea Selatan sana wkwk. 

Woo bersama Kliennya di Persidangan. (Source: Instagram eunbining0904).

     Emang sih, ada beberapa kasus yang katakan berbenturan dengan hati nurani Woo sendiri. Seperti yang aku singgung di atas, Woo sempet beberapa kali ngerasa udah ngebela orang yang salah. Cuman ya, balik lagi, Pengacara Jung selaku senior Woo bilang, kalau tugas kita selaku pengacara ya bagaimana membela klien sebaik mungkin. Terlepas kenyataannya mungkin orang itu tidak benar (?) Hmm. Tapi di balik itu, Woo emang keren sih. Selalu bisa nangangin kasus dengan baik. Ah iya, uniknya, kalau dia dapet ide tuh langsung aja ada paus atau lumba-lumba yang melintas di benaknya, diiringi suara paus, dan rambutnya yang berkibar-kibar wkwk. 

Source: Instagram eunbining0906


     Hmm, mau nulis apa lagi ya. Paling itu aja sih ulasan menurut aku. Sebenernya kita juga bisa belajar dari karakter setiap tokohnya, cuman emang lebih mantep kalau nonton sendiri aja deh. Saran dari aku sih, kalau kalian santuy boleh banget tuh nonton Drakor yang satu ini. Asli sih, banyak nilai-nilai yang bisa diambil. Tar kalau udah nonton, boleh banget share kesannya di kolom komentar di bawah ini ya. :-D Sampai jumpa~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Takut Mati? Coba Baca Buku Ini Deh! (Psikologi kematian - Ulasan Buku)

Review Series The Journalist: Mengenal kehidupan seorang Jurnalis dari Jepang

Me on Social Media?